Hak Alamiah ( Cikal bakal Hak Asasi Manusia)

Postingan saya yang satu ini akan membahas tentang Hak Alamiah yang saya dapatkan dari kuliah HAM dan Pembagunan. Mari kita simak 

Di zaman Renaissance sudah muncul pemikiran tentang hak asasi kesetaraan. Mengapa mulai ada keberanian untuk mengemukakan gagasan? Karena pada saat itu perkembangannya adalah kaum-kaum borjuis sudah mulai mendapatkan posisinya di masyarakat. Jadi dengan pembelaan oleh kaum borjuis pemikiran itu berkembang walaupun sedikit dan tidak terlalu signifikan. Pada zaman renaissance ini sudah muncul yang namanya gagasan tentang hak alamiah yang nanti itu dijadikan dasar untuk gagasan bahwa manusia itu tidak boleh diperlakukan semena-mena. Tetapi gagasan tentang tidak diperlukan semena-mena didasarkan pada Tuhan. Jadi hak alamiah pada awalnya itu masih didasarkan pada Tuhan. Tuhan menciptakan manusia sebagai sebaik-baiknya ciptaan. Oleh karenanya manusia memiliki hak atas dirinya yang tidak bisa diperlakukan semena-mena oleh pihak manapun. Posisi manusia di hadapan Tuhan pun setara artinya hak yang dimiliki oleh semua manusia itu tidak boleh, tidak lebih atau tidak besar dari sesama ciptaannya. Oleh karena itu sesama manusia harus saling menghormati satu sama lain dan memahami bahwa hak dasar itu tidak bisa dilanggar oleh orang lain.

Selanjutnya, kita lihat dari paragraf ini bahwa sudah muncul hak alamiah atau hak yang semestinya sudah ada yang dikodratkan dari alam. Dari alam ini masih dikaitkan dengan pemberian Tuhan, jadi hak alam dibagi menjadi beberapa bagian, salah satunya adalah hak berdasarkan Tuhan. Di zaman renaissance gagasan-gagasan ini kemudian berkembang berdasarkan tempatnya. Karena disadari bahwa itulah yang sesuai bagi manusia pada saat itu. Karena mereka sudah melihat kondisi dimana di bawah tekanan tindakan semena-mena baik oleh agama atas nama agama dan raja itu sangat sangat tidak mengenakan. Sehingga suatu munculnya gagasan ini disambut dengan baik dan mendapatkan penerimaan yang baik terutama bagi kaum borjuis yang kemudian muncul pada saat itu. 

Kemudian hak alamiah itu berkembang pesat pada zaman pencerahan termasuk dalam kondisi ini adalah di awal abad ke-15. Pemikirnya antara lain John Locke dan Hobbes. Mereka tetap mendasarkan kesetaraan. Namun merkea menghilangkan Tuhan dalam konsep hak alamiah. Hak alamiah ini maksudnya adalah hak alam yaitu bukan lagi didapatkan oleh dari kebaikan Tuhan, bukan didasarkan pada agama, bukan diberikan oleh Tuhan. Tuhan itu tidak ada, Tuhan itu adalah suatu ciptaan manusia. Bukan tuhan yang menciptakan manusia tetapi manusialah yang menciptakan Tuhan. jadi Tuhan menurut Feurbach adalah hasil gambaran ekspresi manusia tentang sesuatu yang agung yang dia tidak bisa digapai oleh manusia. 

Akar pemikiran religius itu runtuh ditangan pemikiran abad pencerahan. Hak alamiah muncul karena memang manusia dilahirkan sebagai kodratnya manusia. Hak melekat pada manusia bukan karena agama, ras, suku dll. Tetapi karena akal budi manusia. Kita adalah makhluk yang berakal budi yang bisa berfikir, yang memiliki moral, mengetahui yang buruk dan yang baik. Setiap manusia yang seperti itu yang dinamakan manusia. 

Pada konteks tertentu gagasan kesetaraan yang dulu dan sekarang pun masih berbeda. Jadi jaman dulu yang setara itu bukan semua manusia, tetapi manusia yang laki-laki yang bebas (bukan budak). Sampai abad ke 19 masih banyak negara yang mengakui bahwa kesetaraan itu kesetaraan bagi laki-laki yang bebas. Dan yang berkembang saat ini bahwa kesetaraan itu tidak hanya bagi laki-laki tetapi juga perempuan. 

Okay cukup singkat saja ya untuk bahasan kali ini, nantikan potingan selanjutnyaaa.